Setelah kita tau tentang
pengertian biaya, kita belajar tentang penggolongan biaya yuuuk?
1.
PENGGOLONGAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Ada 4 macam dasar
pengolongan biaya, yaitu penggolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokok
dalam perusahaan, penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan sesuatu
yang dibiayai, penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan volume
kegiatan, dan penggolongan biaya berdasarkan jangka waktu manfaatnya.
A. Penggolongan
biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan
Penggolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi
pokok dalam perusahaan disebut juga Penggolongan Dasar. Macamnya adalah:
·
Biaya
Produksi yaitu biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan
bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual. Biaya ini dikelompokkan
menjadi 3 macam yaitu Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead
Pabrik.
·
Biaya
Pemasaran yaitu biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan usaha
memperoleh pesanan dan memenuhi pesanan. Contohnya Biaya Promosi, gaji karyawan
bagian penjualan, komisi penjualan, dsb.
·
Biaya
Administrasi dan Umum yaitu biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan
pengaturan, pengawasan, dan tata usaha organisasi perusahaan yang bersangkutan.
Contohnya gaji direksi, gaji pegawai bagian administrasi kantor, biaya
perlengkapan kantor, dsb.
B. Penggolongan
biaya berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai
Berdasarkan
hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya digolongkan menjadi biaya
langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi
karena ada sesuatu yang dibiayai, misalnya biaya tenaga kerja untuk pembuatan
produk. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak bergantung pada
ada tidaknya sesuatu yang dibiayai, misalnya biaya penyusutan mesin pabrik,
biaya tersebut akan tetap ada walaupun tidak ada proses pembuatan produk.
Dalam
hubungannya dengan produk sebagai suatu yang dibiayai, biaya produksi
dikelompokkan menjadi dua yaitu Biaya Produksi Langsung dan Biaya Produksi
Tidak Langsung.
Biaya
Produksi Langsung adalah biaya produksi yang dapat secara langsung
diperhitungkan sebagai harga pokok produk, dengan kata lain dapat langsung
dibebankan kepada produk. Jadi biaya produksi langsung dapat dengan mudah
ditelusuri melekatnya pada produk. Biaya produksi langsung terdiri atas :
1)
Biaya
Bahan Langsung yaitu semua bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari produk. Biaya ini melekat langsung pada harga pokok produk.
Contoh dari biaya bahan langsung adalah papan kayu yang dipakai untuk membuat
kursi, tanah liat untuk pembuatan genting, dll.
2)
Biaya
Tenaga Kerja Langsung yaitu upah karyawan yang secara fisik berhubungan
langsung dengan pembuatan produk. Biaya ini juga dapat langsung diperhitungkan
sebagai harga pokok produk. Contohnya adalah upah tukang dalam pembuatan meja,
upah tukang jahit pada perusahaan garmen, dll.
Biaya Produksi Tidak Langsung
atau Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah biaya-biaya yang diperlukan dalam
pembuatan produk selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Yang termasuk BOP antara lain :
1)
Bahan
penolong, yaitu bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk yang
penggunaannya relative kecil atau terlalu sulit untuk diperlakukan sebagai
bahan langsung. Contoh perekat dan tinta koreksi pada perusahaan percetakan.
2)
Tenaga
kerja tidak langsung, yaitu gaji dan upah tenaga kerja yang secara fisik tidak
langsung berhubungan dengan pembuatan produk. Misalnya gaji pengawas bagian
produksi, gaji manager produksi, gaji panjaga pabrik, dll.
3)
Biaya
produksi tidak langsung lainnya misalnya biaya perlengkapan pabrik, biaya
penerangan pabrik, biaya penyusutan mesin dan gedung pabrik, dll.
Note:
Biaya
Bahan Langsung+Biaya Tenaga Kerja Langsung= Biaya Primer (Prime Cost)
Biaya
Tenaga Kerja Langsung+Biaya Overhead Pabrik= Biaya Konversi (Conversion Cost)
C. Penggolongan
biaya berdasarkan hubungannya dengan volume kegiatan
Berdasarkan
hubungannya dengan perubahan volume kgiatan, biaya digolongkan menjadi 3
golongan :
1)
Biaya
Tetap/Konstan yaitu biaya yang sampai tingkat kegiatan tertentu jumlahnya
tetap, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya
penyusutan aktiva tetap, pajak bumi dan bangunan, biaya sewa dan asuransi, dll.
2)
Biaya
Variabel yaitu biaya yang jumlahnya berubah sebanding (proporsional) dengan
perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja
langsung, biaya bahan bakar, dll.
3)
Biaya
semi variabel yaitu biaya-biaya yang mempunyai unsur-unsur tetap dan variabel,
maka biaya ini sering disebut Biaya Campuran (Mixed Cost). Misalnya biaya
pengawasan, biaya pemeriksaan, jasa bagian kalkulasi, biaya pemeliharaan dan
perbaikan mesin, dll.
D. Penggolongan
biaya berdasarkan jangka waktu manfaatnya
Untuk
kepentingan perhitungan laba rugi dan penentuan harga pokok produk secara
teliti, biaya digolongkan berdasarkan hubungannya dengan periode
pembebanannnya. Penggolongannya ialah :
1)
Pengeluaran
Modal (Capital Expenditure), adalah pangeluaran yang manfaatnya dinikmati lebih
dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal pada saat terjadinya dicatat
sebagai aktiva dan dibebankan kepada periode-periode akuntansi selama usia
manfaatnya dengan cara mengalokasikan sebagian dari harga perolehannya. Contoh:
pembelian gedung, tanah, peralatan, dll.
2)
Pengeluaran
Pendapatan (Revenue Expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya
dinikmati dalam peripde akuntansi saat terjadinya pengeluaran. Pengeluaran
pendapatan pada periode terjadinya merupakan beban yang dipertemukan dengan
penghasil an yang diperoleh pada periode yang bersangkutan. Contoh : pembayaran
gaji administrasi kantor, gaji akuntan, rekening listrik dan telepon, komisi
penjualan, dll.
Untuk
menentukan apakah suatu
pengeluaran diperlakukan sebagai pengeluaran modal atau sebagai pengeluaran
pendapatan, bias dengan memperhatikan masa manfaatnya. Selain itu dapat juga
memperhatikan besarnya nilai pengeluaran yang bersangkutan. Misalnya,
pengeluaran untuk pembelian peralatan kecil seperti obeng yang dapat digunakan
dalam masa yang lebih dari satu periode akuntansi, tetapi karena nilainya
relative kecil maka pengeluaran tersebut dapat saja diperlakukan sebagai
pengeluaran pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar