Senin, 10 Desember 2012

Tentang Biaya Overhead Pabrik


Sebagai contoh, suatu perusahaan manufaktur membebankan BOP dengan tarif 35% dari penggunaan Biaya Bahan Baku.
Data produksi dan BOP yang sesungguhnya terjadi dalam bulan Juli 2008 sebagai berikut :

Produk yang diproses dalam bulan Juli 2008 :
Pesanan No. 01, menggunakan bahan baku sebesa                 Rp 10.000.000,00
Pesanan No. 02, menggunakan bahan baku sebesar                Rp 20.000.000,00
Pesanan No. 03, menggunakan bahan baku sebesar                Rp 15.000.000,00
Jumlah biaya bahan baku yang digunakan dalam bulan Juli 2008       Rp 45.000.000,00

Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam bulan Juli 2008 adalah :
Biaya tenaga kerja tidak langsung        ……………………………….. ........Rp 5.500.000,00
Biaya penyusutan mesin-mesin bulan Juli 2008          …………………....Rp 3.000.000,00
Biaya bahan penolong ………………………………………………………….....Rp 3.500.000,00
Biaya penyusutan gedung pabrik bulan Juli 2008        …………………..Rp 1.000.000,00
Biaya listrik bagian produksi bulan Juli 2008  ………………….......Rp 2.100.000,00
Biaya produksi tidak langsung lain-lain           ………………………………Rp     850.000,00
                            Total BOP yang sesungguhnya        ….. Rp 15.950.000,00
Dari data di atas dapat dibuat jurnal-jurnal sebagai berikut:
1)      Jurnal mencatat BOP yang sesungguhnya
BOP yang sesungguhnya terjadi dicatat debet dalam akun-akun yang terkait pada saat terjadi atau pada saat pengakuannya. Pada akhir periode tertentu misalnya pada akhir bulan, seluruh biaya produksi tidak langsung ditampung (dipindahkan) ke dalam akun BOP yang Sesungguhnya. Maka data BOP sesungguhnya pada contoh di atas pada tanggal 31 Juli 2008 dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
Tanggal
Akun
Nomor Akun
Debet
Kredit
Juli 31
BOP Sesungguhnya

15.950.000
-

-          Gaji dan Upah

-
5.500.000

-          Biaya Peny. Mesin

-
3.000.000

-          Sediaan Bahan Penolong

-
3.500.000

-          Biaya Peny. Gedung Pabrik

-
1.000.000

-          Biaya Listrik

-
2.100.000

-          Biaya Prod. Tdk lsng lain

-
850.000

Jadi, jurnal untuk mencatat pengumpulan BOP yang sesungguhnya adalah sebagai berikut :
            BOP yang Sesungguhnya         ………………………………………….           Rp xxx             -
-          Akun-akun yang dikredit   ………………………………           -                       Rp xxx

2)      Jurnal mencatat BOP yang dibebankan
Dalam contoh di atas, BOP yang dibebankan pada tiap produk pesanan dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan pemakaian biaya bahan baku yang digunakan untuk masing-masing produk. Sementara BOP yang dibebankan kepada produk yang diproses dalam bulan Juli 2008 dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
Juli 31
BDP-Biaya Overhead Pabrik

15.750.000
-

-          BOP Dibebankan

-
15.750.000






Dari jumlah BOP Dibebankan tersebut, pada akhir periode dipindahkan ke dalam akun BOP Sesungguhnya dengan jurnal sebagai berikut :
Juli 31
BOP Dibebankan

15.750.000
-

-          BOP Sesungguhnya

-
15.750.000






Setelah akun BOP Dibebankan dipindahkan, akun BOP Sesungguhnya menunjukkan jumlah debet Rp 15.950.000,00 dan jumlah kredit Rp 15.750.000,00. Data tersebut menunjukkan adanya selisih BOP yang merugikan sebesar Rp xxx. Artinya BOP Sesungguhnya lebih besar dari BOP Dibebankan.

3)      Jurnal  mencatat selisih BOP
Selisih BOP yang timbul pada suatu periode dapat dibebankan kepada akun Harga Pokok Penjualan atau kepada akun Ikhtisar laba Rugi. Jika selisih BOP adalah selisih merugikan seperti pada contoh di atas, jurnal yang diperlukan untuk mencatat selisih BOP adalah sebagai berikut :
Juli 31
Harga Pokok Penjualan

250.000
-

-          BOP Sesungguhnya

-
250.000






Atau dapat langsung dibuat jurnal berikut (tanpa jurnal pemindahan BOP Dibebankan ke BOP Sesungguhnya) :
Juli 31
BOP Dibebankan

15.750.000
-

Harga Pokok Penjualan

200.000
-

-          BOP Sesungguhnya

-
15.950.000

Selisih BOP yang ,menguntungkan timbul apabila BOP Sesungguhnya lebih kecil daripada BOP Dibebankan. Jurnal yang dibuat sebagai berikut :
Juli 31
BOP Sesungguhnya

Rp xxx
-

-          Harga Pokok Penjualan

-
Rp xxx






Tidak ada komentar:

Posting Komentar